Sunday, January 20, 2013

MANISNYA WISATA SEJARAH PABRIK GULA DI PTPN X (Persero)

MANISNYA WISATA SEJARAH PABRIK GULA DI PTPN X (Persero)

A.    PENDAHULUAN
Masa lalu Bangsa Indonesia sebagai salah satu negara jajahan kolonial Belanda tentu tidak bisa dilepaskan begitu saja. Sejarah mencatat bahwa pada masa penjajahan kolonial Belanda , Belanda banyak membangun berbagai sarana prasarana untuk melancarkan aktivitasnya pada saat berada di Indonesia yang pada saat itu masih bernama Hindia Belanda, salah satu diantara nya adalah dengan membangun pabrik gula.
Sejarah dan juga perkembangan pabrik gula memang tidak dapat dipisahkan. Sejarah juga mencatat bahwa pada kisaran tahun 1930-1940 Bangsa Indonesia pernah menjadi bangsa pengekspor gula terbesar di dunia setelah Cuba.
Jadi dapat dikatakan bahwa Industri Gula Nasional sudah berdiri sejak jaman penjajahan kolonial Belanda. Sehingga dapat dikatakan bahwa pabrik gula merupakan salah satu saksi bisu perjuangan Bangsa Indonesia dalam merebut kemerdekaan dari tangan para penjajah.

B.    POTENSI BISNIS WISATA SEJARAH PABRIK GULA PTPN X (persero)
Pabrik Gula pada umumnya merupakan sebuah bangunan kuno yang mempunyai nilai historis yang sangat tinggi. Hal ini dikarenakan kebanyakan Pabrik Gula di Indonesia dibangun pada masa penjajahan kolonial Belanda. Oleh sebab itu banyak dari pemerintah daerah yang ingin mengembangkan pabrik gula sebagai salah satu potensi wisata sejarah.
Hal tersebut merupakan sesuatu yang sangat wajar mengingat Pabrik Gula mempunyai potensi yang cukup tinggi untuk dikembangkan menjadi obyek wisata sejarah. Wisata sejarah mempunyai nilai tersendiri dibandingkan dengan aneka wahana wisata modern saat ini.
Pertama , mengingat eksistensi dari pabrik gula itu sendiri. Pabrik gula mempunyai nilai historis yang sangat tinggi yang tidak dapat dipisahkan begitu saja. Tentu hal ini sangat menguntungkan untuk mengembangkan pabrik gula sebagai tempat wisata tempo dulu dengan berbagai keunikan dan eksotisme bangunan kuno yang dimiliki beserta latar belakang sejarah sebagai pendukungnya.  Karena seperti kita ketahui bahwa hampir keseluruhan bangunan yang ada di PTPN X (persero) dibangun oleh Bangsa Belanda pada masa penjajahan dulu. Bangunan kuno bercorak kolonial Belanda yang sangat mendomonasi PTPN X (persero) mulai dari bangunan pabrik sampai dengan rumah dinas karyawan  pabrik yang tentunya akan semakin menonjolkan sisi etnis dan klasik bangunan itu sendiri. . Dengan adanya deretan bangunan kuno nan eksotis ini pengunjung akan dibawa kembali kepada nuansa masa penjajahan tempo dulu yang tentunya akan memberikan kesan tersendiri bagi para pengunjung.
Kedua, adanya mesin-mesin kuno yang masih dimiliki PTPN X (Persero) dalam proses produksi gula. Mesin-mesin ini dapat digunakan sebagai daya tarik tersendiri untuk menarik wisatawan baik domestik maupun asing, khususnya wisatawan Belanda yang ingin bernostalgia dan mengenang kejayaan nenek moyangnya. Mesin-mesin kuno ini tentunya juga harus dirawat dengan baik agar kondisi dan kualitasnya tetap terjaga.
Ketiga, kereta lori pengangkut tebu dan juga lokomotif tua. Kereta ini adalah salah satu asset yang bernilai tinggi jika dikembangkan. Kereta lori ini bisa dialih fungsikan untuk mengangkut pengunjung menuju perkebunan tebu. Tentu hal ini akan mendatangkan sensasi tersendiri bagi para pengunjung.
Keempat, adanya perkebunan tebu yang luas. Pengunjung akan dapat menikmati luas dan hijaunya perkebunan tebu yang ada, terlebih pada saat musim giling. Perusahaan dapat mengadakan ritual atau kegiatan-kegiatan kesenian khusus berupa tarian untuk mengawali musim giling tebu. Hal ini bisa menarik minat pengunjung yang ingin mengetahui adat istiadat dalam mengiringi musim giling tebu masyarakat kuno jaman dulu.
Kelima, berkaitan dengan alat produksi pengolahan batang tebu menjadi gula kristal dan perkembangan teknologi yang terkandung didalamnya dari masa ke masa.
Keenam, lokasi PTPN X (persero) yang strategis dan didukung berbagai fasilitas yang tersedia seperti akses jalan yang mudah untuk menuju lokasi.
Keenam hal penting tersebut tentu sudah bisa dijadikan sebagai modal oleh PTPN X (persero) dalam melakukan pengembangan potensi wisata sejarah pabrik gula yang dimiliki. Apalagi PTPN X (persero) mempunyai 11 lokasi pabrik gula (PG) yang tersebar di wilayah Jawa Timur, yaitu : PG.Watoetoelis,PG.Toelangan, PG.Kremboong, PG.Gempolkerep, PG.Djombang baru, PG. Tjoekir, PG.Lestari, PG.Meritjan, PG.Pesantren Baru, PG.Ngadirejo dan PG.Modjopanggoong yang masing-masingnya mempunyai potensi tersendiri untuk bisa dikembangkan menjadi wisata sejarah yang bisa menarik minat wisatawan domestik maupun asing.

C.    MODEL PEMASARAN WISATA SEJARAH PABRIK GULA PTPN X (persero)
Dalam mengembangkan sebuah potensi wisata sangatlah diperlukan adanya aspek-aspek pendukung yang dapat menambah daya tarik dan minat pengunjung untuk mengunjungi tempat tersebut. Oleh karena hal tersebut sebuah tempat wisata haruslah  mampu mempromosikan dan memasarkan produk yang dimilikinya sehingga diketahui halayak ramai. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengembangkan potensi wisata sejarah pabrik gula PTPN X (persero) diantaranya adalah
Pertama, perawatan secara berkala atas asset-asset yang dimiliki oleh perusahaan berupa mesin-mesin tua, kereta uap, lokomotif dan juga peralatan produksi tebu menjadi kristal gula agar tetap terjaga kualitas dan kondisinya. Bangunan-bangunan tua yang sudah mulai rusak tergerus jaman sebaiknya juga diperbaiki dengan tidak meninggalkan kesan tua dan klasik yang dimiliki oleh bangunan tersebut sebelumnya. Karena aspek ini lah yang sebenarnya menjadi hal yang paling utama yang perlu dijaga yaitu pengembangan dan perbaikan internal perusahaan  terlebih dahulu.
Kedua, perlu adanya sarana dan prasarana pendukung lain seperti café, toilet, tempat duduk umum,tempat makan,mushola,tempat bermain anak,tempat parkir dan aneka sarana pendukung lainnya. Untuk café penulis menyarankan agar PTPN X (persero) membuat café berlatar masa penjajahan Belanda tempo dulu. Makanan dan minuman elit Belanda tempo dulu juga dapat dihadirkan untuk mendukung suasana kenangan Belanda dulu. Pelayan dan pramusaji café dapat menggunakan pakaian ala pramusaji jaman penjajahan dulu. Hal ini tentu akan sangat menarik pengunjung baik domestik maupun asing yang ingin bernostalgia akan suasana tempo dulu yang kini semakin sulit untuk dijumpai.
Ketiga, pihak PTPN X(persero) dapat memprosikan wisata sejarah nya melalui pengadaan lomba photografi di area PTPN X (persero) yang tersebar di 11 lokasi terpisah. Lomba photografi ini dapat di buka secara nasional dengan tema produksi gula tempo dulu. Pengadaan lomba photo ini tentu akan sangat menguntungkan untuk ajang promosi perusahaan sebagai kegiatan untuk mengekplorasi berbagai sudut keindahan pabrik gula PTPN X (persero).
Keempat, PTPN X (persero) dapat bekerjasama dengan agen wisata dan juga pemkab setempat untuk dapat memaketkan paket wisata sejarah pabrik gula dengan paket wisata lain yang ada di daerah tersebut sebagai satu satuan paket tour.
Kelima, untuk menambah pengetahuan pengunjung akan sejarah pabrik gula dan juga perkembangan perkebunan tebu di Indonesia dari masa ke masa , pihak perusahaan dapat membuat ruang khusus ataupun memanfaatkan ruang yang telah ada ada untuk penyediaan diorama, sehingga pengunjung dapat menyaksikan dokumenter pembuatan gula mulai dari penggilingan tebu sampai dengan pengkristalan gula dan juga pembangunan serta proses pendirian pabrik gula tersebut. Aspek pendidikan dan pengetahuan dapat disajikan melalui diorama yang ada, sehingga akan menarik pengunjung khususnya pelajar, mahasiswa dan kalangan masyarakat umum.
Keenam, pemanfaatan media sosial sebagai ajang promosi. Tidak dapat dipungkiri jaman sekarang teknologi merupakan bagian dari kebutuhan dan gaya hidup masyarakat, oleh karena peluang tersebut media sosial merupakan ajang promosi yang aplikatif karena hampir setiap hari semua orang terkoneksi dengan internet untuk berkomunikasi dengan komunitasnya menggunakan media sosial yang ada.
Penulis berharap dengan adanya pemasaran yang tepat dan seefisien mugkin bisa mengembangkan wisata sejarah pabrik gula di PTPN X (persero). Karena banyak hal yang akan pengunjung dapatkan jika berkunjung ke tempat wisata sejarah. Tidak hanya pengetahuan belaka melainkan juga sensasi bernostalgia akan jejak-jejak sejarah nenek moyang kita tempo dulu.





D.    KESIMPULAN DAN SARAN
Melihat kenyataan yang ada penulis dapat menyimpulkan bahwa potensi wisata sejarah dapat dikembangkan di PTPN X (persero). Hal ini akan dapat terlaksana dengan adanya perencanaan dan juga sistem managemen yang baik. Penulis berharap wisata sejarah pabrik gula dapat dioptimalkan dan direalisasikan karena hal tersebut bisa mendatangkan manfaat yang luas baik bagi pemerintah kabupaten setempat maupun bagi warga sekitar perusahaan berada. Mengingat sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang dapat meningkatkan pendapatan suatu daerah, maka perlunya pengembangan dan pengoptimalisasian potensi wisata yang ada.

E.    DAFTAR PUSTAKA
 Website
    http://www.ptpn10.com
   



                            Oleh : Sri Alifatu Rohmah

1 comment: